Potensi meeting, incentive, conference and ekhibition (Mice) di Jawa Tengah sangat tinggi. Namun demikian, nampaknya hal tersebut harus diimbangi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten. Selain berkompeten, SDM yang berkutat dalam dunia Mice harus pula memiliki sertifikasi Mice.

Percuma jika seorang pelaku Mice mampu secara kemampuan namun tak memiliki sertifikat Mice. “Karena dengan sertifikasi Mice, seorang bisa meningkatkan mobilitas dan daya saingnya. Tentunya juga sebagai bentuk pengakuan atas kompetensinya,” ujar Ketua Smicecomm Solichoel Soekaemi, saat expose dan pemantapan pembentukan struktur organisasi LSP Smicecomm, Sabtu (18/1/2020).  menambahkan, jika kualifikasi SDM yang menggeluti Mice tidak melalui tingkatan keprofesian.

Namun, Sertifikasi SDM dibagi berdasarkan skema atau keahlian. Pertama tenaga registrasi, pendamping acara, pengelola acara, kualifikasi khusus pameran, marketing komunikasi terkait even, kualifikasi building officer, stan builder. Ia menerangkan, SDM berserrifikasi Mice di Jawa Tengah masih belum banyak. Dimana hal tersebut membuat kegiatan Mice di Jawa Tengah selalu dilaksanakan oleh orang luar Jawa Tengah.

Sehingga masyarakat di Jateng belum bisa maksimal mendapatkan manfaat kegiatan Mice. “Dari dua ratusan yang bersertifikat. Kira-kira masih sekitar 20% yang masih berlaku serrifikat Micenya.

Yang lainnya kemungkinan sudah kadaluarsa,” ungkapnya. Melihat kondisi tersebut, Smicecomm yang bermula hanya sebagai komunitas Mice berusaha membantu pelaku Mice untuk bersertifikasi dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) Smicecomm. “Visi kami ingin menjadika  SSM Mice di Indonesia memiliki nilai kompetitif dan pengakuan kompetisi di nasional maupun internsional. Dan misi kami, mengembangankan standart kompetensi SDM bidang Mice.

Meningkatkan nilai kompetitif SDM Miice di Indonesia melalui sertifikasi,” katanya. “Semoga dengan berdirinya LPS Smicecomm ini bisa membantu meningkatkan kualiatas SDM di bidang Mice,” tambahnya. Selain itu, upaya lainnya, dia juga mendorong adanya penyelenggaraan diklat asesor seperti asesor jasa perjalanan wisata, jasa pramuwisata, jasa pertemuan perjalanan, jasa penyedia akomodasi, dan lainnya.

 

Sumber : https://www.ayosemarang.com/