PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) telah mengubah nomenklatur kementerian yang mengurusi pariwisata dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan menunjuk Wishnutama sebagai Menteri dan Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri. Seperti biasa setiap kali kabinet baru terbentuk perdebatan pun muncul, mulai dari mempertanyakan perubahan nomenklatur, pemilihan Wishnutama dan Angela, gebrakan apa yang bisa dilakukan dalam urusan destinasi, pemasaran, kelembagaan, hingga bagaimana mereka akan mengembangkan wisata Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE).

Bahwa Wishnutama dan Angela tampak masih begitu irit untuk berbicara mengenai langkah apa yang akan dilakukan ke depan, itu tentunya wajar, karena mereka orang baru. Mereka masih perlu untuk mendengar, menganalisis sebelum kemudian mengambil langkah-langkah baru. Tak melulu soal pariwisata dan ekonomi kreatif tapi juga mengenai birokrasi atau internal kementerian. Menariknya, semangat baru terasa d iantara kedua orang ini. Semangat merah putih, semangat untuk mengabdi kepada Indonesia. Modal yang menurut saya, sangat penting dibanding apapun.

Sebagai ketua umum asosiasi MICE dan juga pelaku usaha penyelenggara kegiatan MICE, kepentingan saya tentunya adalah bagaimana agar industri MICE ini berkembang pesat, dan berdampak besar bagi ekonomi Indonesia.Saya juga berkepentingan untuk ikut mengangkat citra Indonesia di dunia internasional melalui berbagai pertemuan internasional yang bisa mendorong arus investasi dan perdagangan ke Indonesia di tengah tekanan besar yang sedang dihadapi ekonomi global. Dalam hal ini INCCA mendukung Wishnutama dan Angela.

Pentingnya MICE menjadi inti pokok pikiran yang juga telah kami sampaikan kepada Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Yang jelas spending of money dan lenght of stay lebih besar daripada wisata lainnya, serta mampu mendatangkan banyak wisatawan dalam satu kali kegiatan pertemuan. Dari sisi bisnis, ada puluhan jenis usaha yang digerakkan, bahkan bisnis ini lebih besar daripada industri otomotif, menyerap jutaan tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung, serta mendorong lebih banyak investasi seperti di bidang pembangunan venue, akomodasi, dan lainnya.

Menariknya, industri yang siap digerakkan saat ini juga. Hampir semua kota baik itu ibu kota provinsi atau ibu kota kabupaten/ kota memiliki venue atau tempat pertemuan minimal hotel dengan kapasitas ruang pertemuan sekitar 300 pak, sehingga dengan demikian semua kota itu layak menjadi tuan rumah kegiatan pertemuan MICE. Bahkan dengan kemajuan infrastruktur dalam lima tahun terakhir sangat membantu industri ini bisa melaju cepat.

Source : by nasional.okezone.com